Panduan Memilih Bollard Curve Berdasarkan Kapasitas dan Lingkungan

mpmperkasa,bollard curve,bollard tipe curve,Curve Bollard,
Bollard Curve

Pengertian Bollard Curve

Bollard Curve (sering juga disebut Curve Bollard, dalam beberapa konteks desain karena bentuknya yang menyerupai huruf J yang melengkung) adalah perangkat penambat kapal permanen yang terpasang kuat pada struktur dermaga atau jetty.

Bollard jenis ini didefinisikan oleh desainnya yang melengkung atau membulat pada bagian atas tempat tali tambat (mooring line) dililitkan. Desain melengkung ini bukanlah sekadar estetika, melainkan sebuah inovasi fungsional yang bertujuan utama untuk memaksimalkan distribusi tegangan yang diterima dari tali kapal.

Secara struktural, Bollard Curve menawarkan beberapa keunggulan kunci dibandingkan tipe lurus (seperti Tee Bollard atau Bitt Bollard) karena:

  • Pengurangan Gesekan: Bentuk kurva yang mulus mengurangi gesekan yang terjadi antara tali dan permukaan bollard, meminimalkan potensi kerusakan atau keausan prematur pada tali tambat.
  • Arah Tarik Optimal: Kurva memungkinkan tali tambat untuk diletakkan pada berbagai sudut tanpa menciptakan titik tekanan tajam, sehingga gaya tarik kapal didistribusikan secara lebih merata ke dalam struktur pondasi dermaga. Hal ini menjadikannya pilihan yang sangat efektif untuk dermaga yang melayani kapal dengan variasi ukuran dan sudut tambat yang dinamis.

mpmperkasa,bollard curve,bollard tipe curve,Curve Bollard,
Bollard Curve

Kriteria Utama Pemilihan Bollard Curve (Kapasitas dan Beban)

Memilih Bollard Curve yang tepat adalah keputusan rekayasa krusial yang harus didasarkan pada data teknis dan operasional yang akurat. Dua kriteria terpenting adalah kapasitas beban dan kondisi operasional dermaga.

1. Kapasitas Beban Tarik (SWL dan MBL)

Kriteria utama dalam memilih bollard adalah kemampuannya menahan gaya tarik maksimum dari kapal yang dilayani. Terdapat dua metrik penting:

  • SWL (Safe Working Load): Ini adalah beban tarik maksimum yang direkomendasikan pabrikan untuk dioperasikan secara aman dan berulang tanpa risiko kerusakan struktural. SWL harus selalu lebih tinggi daripada gaya tarik maksimum yang diprediksi oleh kapal terbesar yang akan berlabuh di dermaga tersebut.
  • MBL (Minimum Breaking Load): Ini adalah gaya tarik di mana bollard diperkirakan akan mengalami kegagalan struktural total. Bollard harus dirancang dengan faktor keamanan yang besar, memastikan SWL jauh di bawah MBL.

2. Geometri dan Dimensi Dermaga

Desain curve bollard juga harus diselaraskan dengan tata letak dermaga:

  • Tinggi Bollard: Harus memungkinkan tali tambat melilit minimal 1-2 putaran penuh (jika desain memungkinkan) dan harus memadai agar tali kapal tidak menyentuh lantai dermaga, terutama saat pasang surut rendah.
  • Jumlah dan Spasi: Jumlah bollard dan jarak antar bollard harus dihitung berdasarkan panjang kapal terpanjang (LOA - Length Overall) dan skema penambatan yang disetujui (misalnya, skema breast line dan spring line). Bollard curve sering digunakan di posisi strategis yang menerima gaya tarik miring terbesar.

mpmperkasa,bollard curve,bollard tipe curve,Curve Bollard,
Bollard Curve

Faktor Lingkungan dan Daya Tahan Material

Lingkungan laut adalah lingkungan yang paling korosif di Bumi. Oleh karena itu, pemilihan material dan perlindungan adalah faktor penentu umur layanan (service life) bollard.

1. Material Konstruksi

Bollard curve modern umumnya dibuat dari material dengan kekuatan tarik tinggi dan ketahanan korosi yang baik:

  • Besi Cor (Cast Iron): Sering digunakan untuk bollard berkapasitas rendah hingga menengah (hingga 100 Ton). Keunggulannya adalah biaya relatif rendah dan kemampuan casting untuk menghasilkan bentuk melengkung yang kompleks. Namun, rentan terhadap keretakan tiba-tiba jika beban melebihi batas.
  • Baja Tuang (Cast Steel): Pilihan material premium untuk bollard berkapasitas tinggi (di atas 100 Ton). Baja tuang menawarkan kekuatan dan daktilitas yang jauh lebih unggul, artinya ia dapat sedikit berubah bentuk sebelum benar-benar gagal, memberikan margin keamanan yang lebih besar.

2. Perlindungan Korosi (Coating)

Bahkan baja terbaik pun akan berkarat di lingkungan laut. Perlindungan korosi mutlak diperlukan:

  • Galvanisasi Panas (Hot-Dip Galvanizing): Pelapisan seng tebal yang memberikan perlindungan katodik yang efektif, sangat direkomendasikan untuk bollard yang terpapar air laut dan udara garam terus-menerus.
  • Epoxy Marine Coating: Pelapisan cat epoksi khusus yang diaplikasikan di atas galvanisasi atau lapisan dasar lain untuk menambah lapisan penghalang fisik dan meningkatkan estetika.
  • Anoda Korban (Sacrificial Anodes): Untuk proyek skala besar, anoda seng atau aluminium dapat dipasang pada struktur dermaga atau bahkan bollard itu sendiri sebagai perlindungan tambahan, mengorbankan diri untuk mencegah korosi pada baja bollard.

3. Dampak Pasang Surut dan Gelombang

Desain bollard harus memperhitungkan variasi ketinggian air.

  • Tinggi Pasang Surut: Di lokasi dengan perbedaan pasang surut yang ekstrem, tinggi bollard harus dihitung agar tali tambat selalu berada pada sudut yang aman dan optimal, baik saat air sangat tinggi maupun sangat rendah.
  • Gaya Lateral: Dermaga yang rentan terhadap gelombang atau badai yang datang dari sisi (lateral force) memerlukan bollard dengan pondasi yang sangat kuat, karena gaya yang dikenakan tidak hanya berupa tarik lurus tetapi juga dorongan samping.

SPESIFIKASI BOLLARD CURVE 10T - 35T


SPESIFIKASI BOLLARD CURVE 50T - 200T

Tips Instalasi Optimal untuk Bollard Curve

Kekuatan bollard tidak hanya terletak pada desain materialnya, tetapi juga pada cara pemasangannya ke struktur dermaga. Instalasi yang salah dapat mengurangi kapasitas SWL hingga 50%.

1. Jenis Pondasi dan Perkuatan

Bollard harus dipasang ke blok beton atau struktur dermaga yang masif. Dua metode umum adalah:

  • Instalasi Beton (Cast-In): Metode yang paling kuat dan direkomendasikan. Baut angkur (anchor bolt) atau rebar cage dipasang ke dalam bekisting sebelum pengecoran beton, memastikan bollard terintegrasi langsung dengan massa beton dermaga.
  • Instalasi Epoxy (Bolt-On): Digunakan pada struktur dermaga yang sudah ada. Bollard dibaut ke permukaan, dengan lubang baut yang diisi resin epoksi berdaya tahan tinggi. Metode ini harus diverifikasi secara ketat karena resin harus mampu menahan gaya geser dan tarik ekstrem.

2. Anchor Bolt dan Pelat Dasar

  • Kualitas Baut Angkur: Harus menggunakan baja berkekuatan tinggi (misalnya, Grade 8.8 atau lebih tinggi) dan dilindungi dari korosi (galvanisasi atau stainless steel). Jumlah dan diameter baut harus sesuai dengan spesifikasi pabrikan, yang dihitung berdasarkan SWL bollard.
  • Pelat Dasar (Base Plate): Harus memiliki ketebalan yang memadai untuk mentransfer beban secara merata dari tubuh bollard ke baut angkur dan beton. Pelat dasar yang terlalu tipis dapat melengkung di bawah beban ekstrem, menyebabkan baut menjadi longgar.

3. Kontrol Kualitas (QC) Pemasangan

  • Setelah pemasangan, proses grouting (pengisian celah antara pelat dasar dan beton dengan semen non-shrink) harus dilakukan dengan sempurna. Ini memastikan tidak ada rongga udara yang dapat menahan air dan menyebabkan korosi, serta memastikan distribusi beban yang merata ke seluruh permukaan kontak.

mpmperkasa,bollard curve,bollard tipe curve,Curve Bollard,
Bollard Curve

Kesimpulan

Bollard Curve telah membuktikan diri sebagai solusi penambatan yang unggul dan esensial untuk dermaga modern, terutama yang melayani kapal berkapasitas besar dan beroperasi di lingkungan yang menantang.

Pemilihan Bollard Curve yang tepat adalah proses yang memerlukan integrasi antara perhitungan teknik yang cermat, pemahaman mendalam tentang dinamika kapal, dan pertimbangan faktor lingkungan jangka panjang. Seorang pengelola pelabuhan atau insinyur sipil harus fokus pada tiga pilar utama: memastikan kapasitas SWL bollard jauh melebihi beban tarik kapal maksimum, memilih material (seperti baja tuang) dengan perlindungan korosi (galvanisasi) yang optimal, dan memastikan instalasi menggunakan anchor bolt yang kuat dan terintegrasi penuh dengan struktur dermaga.

PRODUSEN BOLLARD CURVE TERBAIK DI INDONESIA

Kami menawarkan Bollard Curve Premium yang menjamin:

Kekuatan Sejati: Dibuat dari Baja Tuang (Cast Steel) berkualitas tinggi dengan Sertifikasi Material yang teruji, mampu menahan beban tarik (SWL) hingga 200+ Ton.

Daya Tahan Jangka Panjang: Dilapisi dengan proses Hot-Dip Galvanizing (Pelapisan Seng Panas) terbaik di kelasnya, memberikan proteksi superior terhadap korosi air laut yang paling agresif.

Panduan Instalasi Ahli: Kami menyediakan spesifikasi teknis lengkap untuk anchor bolt dan pondasi, memastikan bollard terpasang sempurna dan mencapai kapasitas beban penuhnya.

Selain dari Bollard Curve, Kami Mahameru Putra Mandiri Perkasa juga tersedia Bollard Tipe Bitt, Bollard Tipe Tee, Bollard Tipe Staghorn hingga anchor bolt galvanis.

Kami  Mahameru Putra Mandiri Perkasa merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri karet konstruksi serta aksesoris pelabuhan. Kami memproduksi segala jenis produk karet dan cast iron yang beragam dengan kualitas material serta harga yang kompetitif.

Account Rekening atas nama Perusahaan (bukan atas nama pribadi). Sehingga menjamin keamanan setiap transaksi dengan konsumen. Informasi dan permintaan penawaran  terbaik hubungi kami :

website : www.mpmperkasa.com - www.mpmperkasa.co.id

Call & WA : 082245923265

-Fajar Achmadi-

mpmperkasa,bollard curve,bollard tipe curve,Curve Bollard,
Bollard Curve

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *